Rasyidin Abu Hurairah, Sii Aisyah, Abdullah Ibn Umar dan Abu Saโ€Ÿid Al-Khudri, dengan menghasilkan para pembesar Zuhri, Ubaidillah Ibn โ€žUtbah Ibn Masโ€Ÿud dan Salim Ibn Iatermasuk shahabat Nabi shalallahu alaihi wa sallam yang banyak meriwayatkan hadits (1.170 hadits), dan tercatat sebagai yang menduduki urutan ke-7 periwayat hadits terbanyak. Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu anhu meriwayatkan hadits-hadits Nabi shalallahu alaihi wa sallam yang ia terima dari Malik bin Sinan, Qatadah bin Nu'man, Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa al-Asy'ari, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Salam, serta shahabat Pertama Larangan menulis hadis oleh Rasulullah. Berkata Abu Sa'id al-Khudri r.a, telah bersabda Rasulullah s.a.w. Janganlah kamu tulis (catat) apa-apa dari aku. Dan barangsiapa yang telah menulis (mencatat) dari aku selain al-Qur'an, hendaklah dia menghapuskannya. Dan sampaikanlah (hadis) dari aku, tidak ada kesalahan di dalam melakukan itu. Imamalbuqqa`i berkata: Takhrij adalah menampakkan tempat-tempat hadits tersebut dari sumber-sumbernya yang dilengkapi dengan sanad.kemudian beliau mengatakan defenisi yang beliau sebutkan ini tidak akan bertolak belakang dengan sebagian kitab-kitab takhrij al-hadits yang menyebutkan didalamnya hukum mengenai hadits-hadits baik dari segi Narrated/Authority of Abu Said Al-Khudri Listed in: Jihaad (Fighting for the cause of Allah) Allah's Apostle (SAW) ascended the pulpit and said, "Nothing worries me as to what will happen to you after me, except the temptation of worldly blessings which will be conferred on you." AUua. ๏ปฟFATWA DEWAN SYARIโ€™AH NASIONAL Nomor 05/DSN-MUI/IV/2000TentangJual Beli Salamุจูุณู’ู…ู ูฑู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูฑู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽูฐู†ู ูฑู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ูDewan Syariโ€™ah Nasional setelah Menimbang bahwa jual beli barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu, disebut dengan salam, kini telah melibatkan pihak perbankan; bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang salam untuk dijadikan pedoman oleh lembaga keuangan syari'ah. Mengingat Firman Allah QS. al-Nisa' [4] 29ูŠูŽุข ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ู„ุงูŽุชูŽุฃู’ูƒูู„ููˆู’ุง ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ู’ุจูŽุงุทูู„ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุชูุฌูŽุงุฑูŽุฉู‹ ุนูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽุงุถู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’... โ€œHai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan mengambil harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramuโ€ฆโ€. Firman Allah QS. al-Maโ€™idah [5] 1 ูŠูŽุข ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุฃูŽูˆู’ูููˆู’ุง ุจูุงู„ู’ุนูู‚ููˆู’ุฏู โ€ฆ โ€œHai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu โ€ฆโ€. Hadis Nabi SAW. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุงู„ู’ุฎูุฏู’ุฑููŠู’ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุขู„ูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ูู‘ู…ูŽุง ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุนู ุนูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽุงุถูุŒ ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจูŠู‡ู‚ูŠ ูˆุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ูˆุตุญุญู‡ ุงุจู† ุญุจุงู† Dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka." HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban. Hadis riwayat Bukhari dari Ibn 'Abbas, Nabi bersabda ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุณู’ู„ูŽููŽ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽูููŠู’ ูƒูŽูŠู’ู„ู ู…ูŽุนู’ู„ููˆู…ู ูˆูŽูˆูŽุฒู’ู†ู ู…ูŽุนู’ู„ููˆู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุฌูŽู„ู ู…ูŽุนู’ู„ููˆู…ู. "Barang siapa melakukan salaf salam, hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas, untuk jangka waktu yang diketahui" HR. Bukhari, Shahih al-Bukhari [Beirut Dar al-Fikr, 1955], jilid 2, h. 36 Hadis Nabi riwayat jama'ah ู…ูŽุทู’ู„ู ุงู„ู’ุบูŽู†ููŠูู‘ ุธูู„ู’ู…ูŒ ... "Menunda-nunda pembayaran yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman ..." Hadis Nabi riwayat Nasa'i, Abu Dawud, Ibu Majah, dan Ahmad ู„ูŽูŠูู‘ ุงู„ู’ูˆูŽุงุฌูุฏู ูŠูุญูู„ูู‘ ุนูุฑู’ุถูŽู‡ู ูˆูŽุนูู‚ููˆู’ุจูŽุชูŽู‡ู "Menunda-nunda pembayaran yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya." Hadis Nabi riwayat Tirmidzi ุงูŽู„ุตูู‘ู„ู’ุญู ุฌูŽุงุฆูุฒูŒ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุตูู„ู’ุญู‹ุง ุญูŽุฑูŽู‘ู…ูŽ ุญูŽู„ุงูŽู„ุงู‹ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุญูŽู„ูŽู‘ ุญูŽุฑูŽุงู…ู‹ุง ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูุฑููˆุทูู‡ูู…ู’ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุดูŽุฑู’ุทู‹ุง ุญูŽุฑูŽู‘ู…ูŽ ุญูŽู„ุงูŽู„ุงู‹ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุญูŽู„ูŽู‘ ุญูŽุฑูŽุงู…ู‹ุง ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ุนู† ุนู…ุฑูˆ ุจู† ุนูˆู. โ€œPerdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haramโ€ HR. Tirmidzi dari Amr bin Auf. Ijma. Menurut Ibnul Munzir, ulama sepakat ijmaโ€™ atas kebolehan jual beli dengan cara salam. Di samping itu, cara tersebut juga diperlukan oleh masyarakat Wahbah, 4/598. Kaidah fiqh ุงูŽู„ุฃูŽุตู’ู„ู ููู‰ ุงู„ู’ู…ูุนูŽุงู…ูŽู„ุงูŽุชู ุงู’ู„ุฅูุจูŽุงุญูŽุฉู ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฏูู„ูŽู‘ ุฏูŽู„ููŠู’ู„ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽุญู’ุฑููŠู’ู…ูู‡ูŽุง. โ€œPada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.โ€ Memperhatikan Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada hari Selasa, tanggal 29 Dzulhijjah 1420 H./4 April 2000. MEMUTUSKAN Menetapkan FATWA TENTANG JUAL BELI SALAM Pertama Ketentuan tentang Pembayaran Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau manfaat. Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang. Kedua Ketentuan tentang Barang Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya. Penyerahannya dilakukan kemudian. Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya. Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan. Ketiga Ketentuan tentang Salam Paralel ุงู„ุณู„ู… ุงู„ู…ูˆุงุฒูŠ Dibolehkan melakukan salam paralel dengan syarat, akad kedua terpisah dari, dan tidak berkaitan dengan akad pertama. Keempat Penyerahan Barang Sebelum atau pada waktunya Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih tinggi, penjual tidak boleh meminta tambahan harga. Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang lebih rendah, dan pembeli rela menerimanya, maka ia tidak boleh menuntut pengurangan harga diskon. Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, dan ia tidak boleh menuntut tambahan harga. Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada waktu penyerahan, atau kualitasnya lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua pilihan membatalkan kontrak dan meminta kembali uangnya, menunggu sampai barang tersedia. Kelima Pembatalan Kontrak Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan, selama tidak merugikan kedua belah pihak. Keenam Perselisihan Jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka persoalannya diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Syariโ€™ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Ditetapkan di Jakarta Tanggal 29 Dzulhijjah 1420 H 4 April 2000 M DEWAN SYARI'AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA KetuaProf. Ali Yafie SekretarisDrs. H. A Nazri Adlani Konten diambil dari situs

hadits abu sa id al khudri